Jumat, 26 November 2010

WHO Ungkap Studi Perokok Pasif

WHO Ungkap Studi Perokok Pasif PDF Print

 Saturday,27 November 2010
CALIFORNIA (SINDO) – Studi global pertama tentang dampak perokok pasif mengungkapkan hasil mengejutkan. Sedikitnya 600.000 orang perokok pasif meninggal dunia setiap tahun.

Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tapi ikut menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok aktif. Lebih mengerikan lagi, korban perokok pasif adalah anak-anak. “Sepertiga orang yang meninggal tersebut adalah anak-anak yang sering menghirup asap rokok di rumah mereka,” papar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin. Studi yang dilakukan di 192 negara itu juga menemukan bahwa perokok pasif sangat membahayakan anak-anak.

“Mereka merupakan risiko tertinggi terkena sindrom kematian bayi secara tibatiba, pneumonia,dan asma,”papar hasil studi WHO. Merokok pasif mengakibatkan penyakit jantung,pernapasan,dan kanker paru-paru.“Ini membantu kami memahami total kematian nyata yang diakibatkan oleh tembakau,” ujar Armando Peruga dari Inisiatif Bebas Tembakau WHO (TFI) yang memimpin studi tersebut.

Hasil studi ini digunakan untuk memperkirakan munculnya sejumlah penyakit tertentu dan jumlah orang yang terpapar asap rokok di tempat-tempat tertentu. WHO menyatakan sangat mengkhawatirkan sekitar 165.000 anak yang meninggal akibat infeksi pernafasan terkait asap rokok, terutama di Asia Tenggara dan Afrika. Lembaga ini menyatakan,lebih memperhatikan nasib perokok pasif anak-anak daripada kelompok usia lain, khususnya yang mengalaminya di rumah-rumah mereka sendiri.

“Gabungan penyakit infeksi dan asap rokok dari orang lain ini merupakan kombinasi mematikan,”ujar Peruga. Selain meningkatnya risiko penyakit pernafasan, paru-paru anak-anak yang menghirup asap rokok secara pasif ini perkembangannya mungkin berlangsung lebih lambat daripada anak-anak yang tumbuh di rumah-rumah bebas asap rokok. Menurut WHO, di penjuru dunia sebanyak 40% anak-anak, 33% pria, dan 35% wanita yang tidak merokok, menghirup asap rokok secara pasif pada 2004.

Merokok pasif, menurut studi WHO, mengakibatkan 379.000 kematian akibat penyakit jantung, 165.000 infeksi pernafasan bawah, 36.900 asma, dan 21.400 kanker paru-paru. Berdasarkan hasil studi, jumlah tertinggi perokok pasif berada di Eropa dan Asia.Tingkat terendah perokok pasif ada di Amerika, Mideterania Timur,dan Afrika. Riset juga mengungkapkan bahwa perokok pasif memiliki dampak lebih buruk terhadap perempuan.

Mereka telah mengakibatkan 281.000 wanita di penjuru dunia meninggal dunia. Ini terkait fakta bahwa di banyak belahan dunia, studi ini menemukan, sedikitnya 50% perempuan lebih sering menjadi perokok pasif daripada pria. Peneliti WHO mengakui keterbatasan studi ini, termasuk ketidakpastian tentang data kesehatan dan kesenjangan yang ada dalam data terkait kondisi para perokok pasif.

Menurut Dr Heather Wipfli dari University of Southern California, ada sejumlah ketidakpastian dalam memperkirakan perkembangan penyakit. “Kendati demikian, tidak ada pertanyaan lagi bahwa 1,2 miliar perokok di dunia menciptakan miliaran perokok pasif, sekaligus penyakit akibat polusi udara di ruangan tertutup,”katanya. (AFP/Rtr/BBC/syarifudin)


 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar