Nutrisi Picu Kematian Saat Melahirkan di Indonesia
Jakarta: Angka kematian ibu saat melahirkan di Tanah Air dipastikan masih tinggi. Tercatat, 228 dari 100 ribu ibu di Indonesia meninggal saat melahirkan.
"Kematian ibu saat mengandung dan melahirkan terjadi karena banyak
faktor. Namun, sebagian besar karena masalah nutrisi," ujar Utusan
Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millenium Development Goals
(MDGs), Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM(K) saat jumpa pers di Kantor
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta, awal pekan ini.
Merujuk data, kasus kematian ibu terbanyak di negeri ini dipastikan
karena kurang gizi, anemia, pendarahan, dan cacingan. "Sisanya akibat
masalah struktural, aborsi, serta pertolongan persalinan oleh petugas
yang tidak kompeten," kata Nila.
Menurut dia, angka yang menunjukkan permasalahan gizi yang dihadapi
ibu hamil seharusnya dapat ditekan dengan penyuluhan tentang pentingnya
nutrisi pada makanan. "Makan itu bukan masalah kuantitasnya, namun
kualitasnya," ujar Nila.
Dia menambahkan, gizi seimbang tak berarti didapatkan dengan harga
yang mahal. Sebab selalu ada bahan pangan pengganti dengan kualitas
serupa. "Contoh daging yang menjadi sumber protein, dapat diganti dengan
telur atau pun ikan yang sama-sama sumber protein tinggi," ujar Nila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar